Selasa, 29 Mei 2012

MODUL STRATEGI DAN MODEL-MODEL PAIKEM


MODUL

strategi dan model-model
paikem




MATERI PENDIDIKAN DAN LATIHAN
GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (GPAI)
TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


 




















DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
2011
























MODUL
STRATEGI DAN MODEL-MODEL
PAIKEM
 


Penulis   :  Bahrissalim & Abdul Haris

Hak Cipta dan Hak Moral pada penulis
Hak Penerbitan atau Hak Ekonomi pada Direktorat Pendidikan Agama Islam
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin dari penulis


Cetakan Pertama, 2011


 






DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

 


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ’alamin Atas ma’unahNyalah modul Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) untuk Program Pendidikan dan Latihan Guru Pendidikan Agama Islam di sekolah ini dapat diselesaikan. Semoga kehadirannya dapat membantu para guru dalam mendalami materi-materi esensial yang telah dipilih.
            Modul ini berisi dua modul dan enam kegiatan belajar. modul ke satu berisi tiga kegiatan belajar, dan modul ke dua berisi juga tiga kegiatan belajar. Modul ini adalah hasil kerja barenga dari  Drs.Abdul Haris, MA dan Bahrissalim, MA Terimakasih kepada para kontributor modul yang telah berbagi wacana. Jazakumullah ahsanal jaza`.
            Meskipun modul ini ditulis oleh orang yang menekuni di bidangnya, tetapi tetap saja modul ini tidak sempurna. Masukan dan saran sangat diharapkan guna penyempurnaan modul ini.

           

                                                                                                Jakrta,  Marer  2011

                                                                                                Penulis









DAFTAR ISI

Kata Pengantar___ 3
Daftar Isi___ 4

PENDAHULUAN
A.           SK – KD___ 8
B.            Isi  Modul___ 9
C.            Peta Konsep___ 10

MODUL I : MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK,    
KOOPERATIF DAN  KONTEKSTUAL

Pengantar___ 11
A.           Kegiatan Belajar I: Pembelajaran Tematik___ 12
1.             Uraian Materi___ 12
2.             Rangkuman___ 24
3.             Latihan___ 25
4.             Tes formatif___ 26  
5.             Balikan___ 28
B.            Kegiatan Belajar II: Pembelajaran Kooperatif___ 29
1.             Uraian Materi___ 29
2.             Rangkuman___ 32
3.             Latihan ___ 32
4.             Tes formatif ___ 33
5.             Balikan
C.            Kegiatan Belajar III  : Pembelajaran Kontekstual___ 36
1.             Uraian Materi___ 36
2.             Rangkuman___ 44
3.             Latihan___ 45
4.             Tes formatif ___ 46
5.             Balikan___ 47

MODUL   II: MODEL PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEKTIF DAN  MENYENANGKAN
Pengantar___ 49
A.           Kegiatan Belajar I: Metode Pembelajaran Aktif 1___ 50
1.             Uraian Materi___ 50
2.             Rangkuman___ 54
3.             Latihan___ 55
4.             Balikan___ 55

B.            Kegiatan Belajar II: Metode Pembelajaran Aktif 2___  56
1.             Uraian Materi___ 56
2.             Rangkuman___ 61
3.             Latihan___ 62
4.             Balikan___ 62
C.            Kegiatan Belajar III: Metode Pembelajaran Aktif 3___ 62
1.             Uraian Materi___ 62
2.             Rangkuman___ 70
3.             Latihan ___ 71
4.             Balikan___ 71

Daftar Pustaka___ 71


 


PENDAHULUAN

 




P
ada hakekatnya, mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar. Dengan demikian, aktivitas siswa sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswalah yang seharusnya banyak aktif, sebab siswa sebagai subjek didik adalah yang merencanakan, dan ia sendiri yang melaksanakan belajar.
Dalam kenyataan di sekolah-sekolah sering kali dijumpai guru sendiri yang aktif sedangkan siswa tidak didorong atau tidak diberi kesempatan untuk beraktifitas. Betapa pentingnya aktivitas belajar siswa dalam proses belajar-mengajar sehingga John Dewey, sebagai tokoh pendidikan, mengemukakan pentingnya prinsip ini melalui metode proyeknya dengan semboyan learning by doing. Bahkan jauh sebelumnya para tokoh pendidikan lainnya seperti Rousseau, Pestalozi, Frobel, dan Montessory telah mendukung prinsip aktivitas dalam pengajaran ini.
Aktivitas belajar siswa yang dimaksud di sini adalah aktivitas jasmaniah maupun aktivitas mental. Aktivitas belajar siswa dapat digolongkan ke dalam beberapa hal yaitu: aktivitas visual (visual activities) seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen, dan demonstrasi; aktivitas lisan (oral activities) seperti bercerita, membaca sajak, tanya jawab, diskusi, menyanyi; aktivitas mendengarkan (listening aktivities) seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah, pengarahan; aktivitas gerak (motor activities) seperti senam, atletik, menari, melukis; dan aktivitas menulis (writting activities) seperti mengarang, membuat makalah, membuat surat.
Setiap jenis aktivitas tersebut di atas memiliki kadar atau bobot yang berbeda bergantung pada segi tujuan mana yang akan dicapai dalam kegiatan belajar-mengajar. Yang jelas, aktivitas kegiatan belajar siswa hendaknya memiliki kadar atau bobot yang lebih tinggi.
Arti penting dari keaktifan siswa untuk mendukung keberhasilannya dalam kegiatan belajar itulah yang menjadi dasar diterapkannya pendekatan Active Learning dalam pembelajaran. Pendekatan ini diasumsikan pada prinsip-prinsip:
1.      Pembelajaran hanya bisa terjadi jika siswa terlibat secara aktif
2.      Setiap siswa memiliki potensi untuk bisa dikembangkan
3.      Peran guru lebih sebagai fasilitator pembelajaran
Dari pernyataan pertama dipahamai bahwa meskipun siswa hadir di ruang kelas, bisa terjadi dia tidak belajar kalau dia tidak merasa terlibat dalam kegiatan belajar karena dia hanya menjadi pihak yang pasif. Pernyataan kedua memberi tahu guru agar member dorongan kepada siswa untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya melalui diskusi, presentasi, peragaan dsb. Sedangkan pernyataan ketiga member informasi bahwa pembelajaran pada masa sekarang ini tidak mengikuti banking concept yang mengandaikan siswa ibarat tabung kosong yang hanya pasif, menerima masukan apapun kedalamnya. Paradigma pembelajaran sekarang ini adalah Student Centered Learning, pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa didorong untuk bisa memperoleh pengetahuan dengan caranya sendiri. Dengan demikian tumbuh kemampuan dan kecintaannya pada kegiatan belajar.
Untuk mendorong siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, guru sepatutnya menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi yang membuat siswa melakukan berbagai kegiatan seperti membaca, melihat gambar (ilustrasi), menulis, berdiskusi, menyampaikan pikiran, beradu argumentasi, mempraktekan suatu ketrampilan, dan tidak memposisikan siswa sebagai pihak yang pasif, yang hanya dimita untuk mendengarkan ceramah gurunya.
            Metode yang demikian akan dapat melayani banyak siswa yang tentu memiliki modalitas atau gaya belajar yang berbeda-beda. Bobbi DePorter dan Mike Hernacki menyebutkan tiga tipe orang dengan gaya belajar yang berbeda yaitu orang-orang tipe visual, orang-orang tipe auditorial, dan orang-orang tipe kinestetik.
Modul ini diharapkan dapat membantu para guru untuk kompeten dalam mendesain kegiatan pembelajaran yang efektif, melalui pemilihan pendekatan yang tepat, penerapan metode yang sesuai dengan materi pelajaran dan tehnik yang membuat siswa bergairah.

A.         SK, KD, INDIKATOR

1.       Standat Kompetensi Dasar
a.       Memahami Konsep Pembelajaran Aktif
b.      Memahami Metode-Metode Pembelajaran Aktif
2.      Kompetensi Dasar
a.       Menerapkan model pembelajaran tematik
b.      Menerapkan model pembelajaran kooperatif
c.       Menerapkan model pembelajaran kontekstual
d.      Menerapkan model pembelajaran aktif
3.      Indikator
a.       Menjelaskan konsep pembelajaran tematik
b.      Menjelaskan prosedur pembelajaran tematik
c.       Memperaktekkan pembelajaran tematik
d.      Menjelaskan konsep pembelajaran kooperatif
e.       Menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif
f.       Memperaktekkan pembelajaran kooperatif
g.      Menjelaskan konsep pembelajaran kontekstual
h.      Menjelaskan prosedur pembelajaran kontekstual
i.        Memperaktekkan pembelajaran kontekstual
j.        Menjelaskan konsep pembelajaran aktif
k.      Menjelaskan prosedur metode information search
l.        Menjelaskan prosedur metode card sort
m.    Menjelaskan prosedur metode the power of two
n.      Menjelaskan prosedur metode snow balling
o.      Menjelaskan prosedur metode poster comment
p.      Menjelaskan prosedur metode snow balling
q.      Menjelaskan prosedur metode team quiz
r.        Menjelaskan prosedur metode index card match

Tidak ada komentar:

Posting Komentar