Nama :
MUHAMMAD SYAEFUL ABDULLOH
Kelas : II D STAINU KEBUMEN 20011
Judul Buku :
Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
Pengarang :
ABDUL MAJID, S.Ag dan DIAN ANDAYANI, S.Pd
Kota terbit :
Bandung
Tahun terbit :
2004
Jumlah halaman :
284
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM BERBASIS KOMPETENSI
Pada umumnya
keberagaman seseorang dipengaruhi oleh pendidikan, pengalaman, dan latihan - latihan
yang dilaluinya pada masa kecilnya. Seseorang yang pada masa kecilnya tidak
mendapatkan pendidikan agama, akan berpengaruh pada masa dewasanya. Selintas
mengenai kurikulum Pendidikan Agama Islam pengertian kurikulum selama ini masih
mengacu pada konsep kurikulum Barat. Para pakar pendidikan Islam belum ada yang
menulis kurikulum dengan rincian sistematis seperti para penulis Barat. Bukan
berarti para ahli pendidikan Islam tidak memiliki wawasan sama sekali tentang
kurikulum. Karena jelas tatkala mereka menyusu program pendidikan untuk Sekolah
/ Madrasah yang mereka dirikan, kita telah menemukan susunan mata pelajaran
serta kegiatan yang menggambarkan wawasan mereka tentang kurikulum (Tafsir,
1994:52)
Salah satu bukti
yang menunjukan kearah ini adalah berdirinya Madrasah Syaulatiyah pada tahun
1867 di Makkah. Tujuan : Rumusan tujuan berkenan dengan apa yang hendak
dicapai. Muhammad al-Munir menjelaskan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah
:
~ Tercapainya manusia seutuhnya, karena Islam itu adalah
agama yang sempurna sesuai dengan firman-Nya
~ Tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat, merupakan
tujuan yang seimbang, seperti yang disbutkan dalam firman-Nya
~ Menumbuhkan
kesadaran manusia mengabdi, dan taat kepada-Nya sesuai firman Allah SWT
Metode :
Berkenan dengan
metode, ada beberapa istilah yang biasanya digunakan oleh para ahli Pendidikan
Islam yang berkaitan dengan pengertian metode pendidikan yakni :
~ Minhaj at-Tarbiyah al-Islamiyah
~ Wasilatu at-Tarbiyah al-Islamiyah
~ Kaifiyatu at-Tarbiyah al-Islamiyah
~ Thariqatu at-Tarbiyah al-Islamiyah
Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
Kehidupan dan
peradaban manusia di awal millenium ketiga ini mengalami banyak perubahan.
Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan pendidikan di segala
bidang termasuk penerapannya dalam kehidupan sehari - hari.
Dengan munculnya
berbagai perubahan yang sangat cepat pada hampir semua aspek dan perkembangan
paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Di awal
millenium yang ketiga ini telah dikembangkan kurikulum Pendidikan Agama Islam bersekala
nasional, yaitu kurikulum yang ditandai dengan ciri - ciri, antara lain:
~ Lebih menitik beratkan pencapaian target kompetensi
(attainment tergets) daripada penguasaan materi
~ Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber
daya pendidikan yang tersedia
~ Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana
pendidikan dilapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan
Perencanaan Pembelajara Pendidikan Agama Islam
Perencanaan
merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Pelaksanaan perencanaan tersebut dapat disusun
berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan
pembuat perencanaan.
Begitu
pula dengan perencanaan pembelajaran yang direncanakan harus sesuai dengan
target pendidikan. Guru sebagai subjek dalam membuat perencanaan pembelajaran
dituntut harus dapat menyusun berbagai program pengajaran sesuai pendekatan dan
metode yang akan digunakan. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya guru harus
mempersiapkan perangkat yang harus dilaksanakan dalam merencanakan program,
Hidayat (1990:11) mengemukakan bahwa perangkat yang harus dipesiapkan dalam
perencanaan pembelajaran antara lain :
1. Memahami kurikulum
2. Menguasai bahan pengajaran
3. Menyusun program pengajaran
4. Melaksanakan pogram pengajaran
5. Menilai program pengajaran dan hasil poses belajar mengajar
yang telah dilaksanakan
Pengertian
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah upaya
sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani ajaran Agama Islam, dibarengi dengan tuntunan
untuk menghormati pengnut Agama lain atau dalam hubungannya dengan kerukunan
antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (kurikulum
PAI, 3:2002)
Dasar - dasar
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di
sekolah mempunyai dasar yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuhairini dkk.
(1983:21) dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu
a. Dasar Yuridis
b. Segi Religius
c. Aspek Psikologis
Standar Kompetensi
Pendidikan Agama Islam
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 2000 Pasal 2 ayat (3), ditetapkan kewenangan Pemeinnyah Pusat di bidang
pendidikan dan budaya. Diantaralain adalah :
a. Penetapan standar kemampuan siswa dan
warga belajar serta pengaturan kuikulum nasional dan penilaian hasil belajar
secara nasional serta pedoman pelaksaannya
b. Penetapan materi pokok pelajaran.
Jenis - jenis Kompetensi
1.
Kompetensi lintas kurikulum
2.
Kompetensi tamatan
3.
Kompetensi rumpun pelajaran
4.
Kompetensi dasar mata pelajar
5.
Kompetensi dasar
6.
Hasil belajar
7.
Indikator hasil belajar
Keterpaduan Pengajaran Pendidikan Agama Islam
Beberapa
aspek yang menjadi sasaran dalam upaya tersebut adalah meningkatkan kemampuan
guru sehubungan dengan mutu Proses Belajar Mengajar (PBM)
Kurikulum
yang dimunculkan dalam hal ini adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang
merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan belajar yang
harus dicapai oleh siswa. Dalam rumusan tujuan Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Dasar dan sekolah Menengah Pertama yaitu menumbuhkan dan meningkatkan keimanan,
melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, penalaman serta
didikan tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT serta berakhlak mulia
dalam kehidupan sehari-hari.
Pendapat yang mengkritisi Pendidikan Agama Islam di
Sekolah
1.
Hasil belajar PAI di Sekolah belum
sesuai dengan tujuan Pendidikan Agama Islam (Mimber Pendidikan No. 1 XIX, 2000)
2.
Soedijarto (1999:3) Pendidikan
Nasional belum sepenuhnya mampu mengembangkan manusia Indonesia yang religius,
berakhlak, berwatak ksatria dan patriotik
3.
Nurgholis Madjid (Pikiran Rakyat, 30
Juni 2003)
4.
Arif Rahman (Pikiran Rakyat, 25
November 2000)
5.
Karo Hakim dan Humas Depag, RI
mengutip pernyataan Presiden RI mengatakan bahwa : Pendidikan Agama Islam belum
berhasil dengan baik (pikiran Rakyat, 28/1997)
6.
Husni Rahim (Republika, 18/2000)
7.
Malik Fajar (1998:9)
8.
Menteri Agama (Said Agil
al-Munawaroh).(Pikir Rakyat, 2003:9)
Penilaian
Portofolio
Kurikulum Berbasis Kompetensi dimaksudkan
untuk mengembangkan kompetensi kemampuan siswa yang meliputi kemauan,
ketrampilan, dan aspek kreatifitas siswa. Oleh karena itu penilaian
pembelajaran atau hasil belajar dalam pelaksanaan KBK perlu dilakukan dengn
berdasarkan informasi yang lengkap mungkin mengenai siswa yang bersangkutan.
Penggunaan
Portofolio dalam hasil belajar dapat di aplikasikan pada berbagai jenjang
pendidikan. Portofolio digunakan dengan maksud untuk menilai hasil belajar
secara komperhensif.
Assessment sering disangkutkan
dengan pencapaian kurikulum, dan digunakan untuk mengumpulkan informasi
berkenaan dengan proses pembelajara dan hasil belajar. Assessment Alternat sering
disebut sebagai Assessment Pofermen atau Assessment kinerja.
Konteks Assessment berkenan dengan Portofolio :
1.
Tujuan : Dokumen peningkatan / kemajuan
peserta didik selama satu satuan waktu
2.
Hakekat hasil belajar : pengetahuan,
penalaran, ketrampilan, produk, dan afektif perlu dinyatakan dalam portofolio yang
mengarahkan perserta didik untuk mengumpulkan sample pekerjaanya
3.
Fokus bukti : menunjukan perubahan
performan / pekerjaan peserta didik dari waktu ke waktu atau status dalam satu
aspek tertentu pada waktunya
4.
Rentang Waktu : apabila kemajuan
peserta didik menjadi fokus, perlu ada pembatasan waktu (satu bulan, satu
semester)
5.
Hakikat Bukti : jenis bukti pa yang
akan digunakan untuk menunjukan kemampuan Peserta Didik (tes, sample pekerjaan,
hasil observasi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar