BAB II
PEMBAHASAN
A. ASPEK KEBAHASAAN
Kata Islam merupakan penyataan kata nama yang berasal dari akar triliteral
s-l-m, dan didapat dari tatabahasa bahasa Arab Aslama, yaitu bermaksud
"untuk menerima, menyerah atau tunduk." Dengan
demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penundukan kepada Tuhan, dan
penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya,
dan menghindari politheisme.
kata Islam diturunkan dari akar kata yang
sama dengan kata salām yang berarti “damai”. Kata 'Muslim' (sebutan bagi
pemeluk agama Islam) juga berhubungan dengan kata Islām, kata tersebut
berarti “orang yang berserah diri kepada Allah" dalam bahasa Indonesia.
C. KEPERCAYAAN
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "Laa ilaha illallah,
Muhammadar Rasulullah" - yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah,
Muhammad adalah utusan Allah". Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian
mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai
seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Khataman Nabiyyin (Penutup Para Nabi) dan menganggap bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW) sebagai sumber
fundamental Islam. Mereka tidak menganggap Nabi Muhammad SAW sebagai pengasas
agama baru, melainkan sebagai pembaharu dari keimanan monoteistik dari Ibrahim as, Musa, Isa, dan nabi lainnya. Tradisi Islam
menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan
mengubah teks atau memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.
2
Umat Islam juga meyakini al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah
kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di
dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga
keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman dalam suatu ayat.
Adapun
sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam
juga diwajibkan untuk mengimani kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan
sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi
yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu adalah benar adanya. Umat Islam
juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah
mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam
meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli
dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam juga
meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak
masa Adam as adalah agama tauhid, dengan demikian tentu
saja Ibrahim as juga menganut ketauhidan secara hanif (murni imannya) maka
menjadikannya seorang muslim. Pandangan ini
meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi
Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering disebut
sebagai Ahli Kitab atau Ahlul Kitab.
D. RUKUN ISLAM
Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan
untuk memegang Lima
Rukun Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim
sebagai sebuah komunitas. Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah) telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh
pada hampir semua aspek kehidupan dan kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi
segalanya dari hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad dan zakat.
Isi dari kelima Rukun
Islam itu adalah:
- Mengucap dua kalimah syahadat.
- Mendirikan salat wajib lima kali sehari.
- Berpuasa pada bulan Ramadan.
- Membayar zakat.
- Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.
3
E. RUKUN IMAN
Isi dari keenam Rukun
Iman itu adalah:
- Iman kepada Allah
- Iman kepada malaikat Allah
- Iman kepada Kitab Allāh
- Iman kepada nabi dan rasul Allah
- Iman kepada hari kiamat
- Iman kepada qada dan qadar
F. AJARAN ISLAM
Hampir semua
Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, Sunni
(85%) dan Syiah (15%). Perpecahan terjadi setelah abad
ke-7 yang mengikut pada ketidaksetujuan atas kepemimpinan politik dan keagamaan
dari komunitas Islam ketika itu. Islam adalah agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebahagian besar Afrika dan Asia. Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain
dunia, seperti Eropa
Barat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab, 30% di subbenua
India dan 15.6% di Indonesia, adalah negara Muslim terbesar berdasarkan populasinya.
Negara dengan mayoritas pemeluk Islam Sunni adalah Indonesia, Arab
Saudi, dan Pakistan sedangkan negara dengan mayoritas Islam Syi'ah adalah Iran dan Irak.
Doktrin antara Sunni dan Syi'ah berbeda pada masalah imamah (kepemimpinan) dan
peletakan Ahlul
Bait (keluarga keturunan Nabi Muhammad SAW). Namun
secara umum, baik Sunni maupun Syi'ah percaya pada rukun Islam dan rukun iman
walaupun dengan terminologi yang berbeda.
Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid-kepercayaan bahwa hanya ada satu Tuhan. Istilah Arab untuk Tuhan ialah Allāh;
kebanyakan ilmuwan percaya kata Allah didapat dari penyingkatan dari
kata al- (si) dan ʾilāh ' (dewa, bentuk maskulin), bermaksud "Tuhan" (al-ilāh '), tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari Arami Alāhā.
Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan
Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho theos dari Perjanjian Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan).
4
Konsep tauhid
ini dituangkan dengan jelas dan sederhana pada Surah Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:
- Katakanlah: "Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
- Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
- Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
- dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Nama "Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan
dengan jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam
al-Qur'an dikatakan:
"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia
menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis
binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak
dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang
Maha Mendengar dan Melihat". (Asy-Syu'ara' [42]:11)
Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana
perkenalan-Nya kepada manusia melalui al-Quran :
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain
Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku". (Ta Ha [20]:14)
Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam
percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan
Nasrani, dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim as. Namun, Islam menolak ajaran Kristen menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.
"Wahai Ahli
Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama
dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya
al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan
kalimat-Nya) yang disampaikannya kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh
dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan janganlah
kamu mengatakan :"Tuhan itu tiga", berhentilah dari ucapan itu.
Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa. Maha suci
Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah
kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara".
5
Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan,
hal ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan,
karena Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu'ara' [42]:11). Sebagai gantinya, Islam menggambarkan
Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur'an.
H. AL-QUR’AN
adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah lepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti bacaan. Namun
walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur'an
sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk
fisiknya sebagai hasil cetakan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan lepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap
antara tahun 610 hingga hingga wafatnya beliau 632 M. Walau Al-Qur'an lebih
banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan banyak pengikut Islam
pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu dan dedaunan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama dengan
yang disampaikan lepada Nabi Muhammad SAW, kemudian disampaikan lagi kepada
pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut.
Secara umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang ada saat ini,
pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656
M. Utsman bin Affan kemudian mengirimkan duplikat
dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan
memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.
Al-Qur'an
memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung
cara menghitung). Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari
keseluruhan Al-Qur'an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur'an dikenal
sebagai hafiz (jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah
sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa saat ini terdapat jutaan penghapal
Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an dengan
tartil atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah
(wanita).
6
Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari Al-Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan
Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu terjemahan hanya memiliki kedudukan
sebagai komentar terhadap Al-Qur'an ataupun hasil usaha mencari makna
Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.
I. NABI MUHAMMAD S.A.W
Nabi Muhammad SAW (570-632) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam dimana mengakui kenabiannya merupakan salah
satu syarat untuk dapat disebut sebagai seorang muslim
(lihat syahadat). Dalam Islam Nabi Muhammad SAW tidak diposisikan sebagai seorang pembawa
ajaran baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian nabi-nabi yang
diturunkan sebelumnya.
Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Nabi Muhammad SAW
dalam pandangan Islam adalah seorang manusia biasa. Namun setiap perkataan dan
perilaku dalam kehidupannya dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang
muslim. Oleh karena itu dalam Islam dikenal istilah hadits
yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan Nabi Muhammad
SAW. Hadits adalah teks utama (sumber hukum) kedua Islam setelah Al Qur'an.
J. SEBELUM KEDATANGAN ISLAM
Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan
perlintasan perdagangan dalam Jalan
Sutera yang menjadikan satu antara Indo
Eropa dengan kawasan Asia di timur. Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada sebagian yang merupakan pengikut
agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa Arab
ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga Zamzam, dan yang terpenting adalah Ka'bah. Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh. Bodoh
disini bukan dalam intelegensianya namun dalam pemikiran moral. Warga Quraisy terkenal dengan masyarakat yang suka
berpuisi. Mereka menjadikan puisi sebagai salah satu hiburan disaat berkumpul
di tempat-tempat ramai.
7
K. MASA AWAL
ISLAM
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama
diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW bin Abdullah di
Gua Hira', Arab Saudi.
Nabi Muhammad
SAW dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12
Rabiul Awal Tahun Gajah (571 masehi). Ia dilahirkan
ditengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang
pasir yang suka berperang dan menyembah berhala. Nabi Muhammad SAW dilahirkan dalam
keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia
masih berada di dalam kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Nabi Muhammad
SAW dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya
yaitu Abu Talib. Nabi Muhammad
SAW kemudian menikah dengan seorang janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana.
Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang
disampaikan Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam
secara tertutup kepada para sahabatnya. Setelah tiga tahun menyebarkan Islam
secara sembunyi-sembunyi, akhirnya ajaran Islam kemudian juga disampaikan
secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah, yang mana sebagian menerima dan
sebagian lainnya menentangnya.
Pada tahun 622 masehi, Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya berpindah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah dasar permulaan perhitungan kalender Islam. Di Madinah, Nabi Muhammad SAW dapat menyatukan orang-orang anshar
(kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga semakin kuatlah umat Islam. Dalam
setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang kafir, umat Islam selalu
mendapatkan kemenangan. Dalam fase awal ini, tak terhindarkan terjadinya perang
antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan diplomasi Nabi Muhammad SAW pada saat perjanjian Hudaibiyah, menyebabkan umat Islam
memasuki fase yang sangat menentukan. Banyak penduduk Mekkah yang sebelumnya
menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga ketika penaklukan kota
Mekkah oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah. Ketika Nabi Muhammad
SAW wafat, hampir seluruh Jazirah
Arab telah memeluk agama Islam.
8
L. KHALIFAH RASYIDIN
Khalifah Rasyidin atau Khulafaur Rasyidin memilki arti pemimpin yang baik
diawali dengan kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib. Pada masa ini umat Islam mencapai
kestabilan politik dan ekonomi. Abu Bakar memperkuat dasar-dasar kenegaraan
umat Islam dan mengatasi pemberontakan beberapa suku-suku Arab yang terjadi
setelah meninggalnya Nabi Muhammad SAW. Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan
Ali bin Abu Thalib berhasil memimpin balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya
untuk mendakwahkan Islam, terutama ke Syam, Mesir, dan Irak. Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak harta rampasan perang dan
wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh umat Islam.
M. MASA KEKHALIFAHAN SELANJUTNYA
Setelah periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti dari
tangan ke tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut "khalifah",
atau kadang-kadang "amirul mukminin", "sultan", dan
sebagainya. Pada periode ini khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang
yang terbaik di kalangan umat Islam, melainkan secara turun-temurun dalam satu
dinasti (bahasa Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan kerajaan; misalnya kekhalifahan Bani
Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani Utsmaniyyah.
Besarnya
kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu kekuatan politik
yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu. Timbulnya tempat-tempat
pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa Arab di berbagai
wilayah dunia Islam telah mewujudkan satu kontinuitas kebudayaan Islam yang
agung. Banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan dari berbagai
negeri-negeri Islam, terutamanya pada zaman
keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya wilayah
penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan yang sudah
dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai otoritas-otoritas
kekuasaan terpisah yang berbentuk "kesultanan"; misalnya Kesultanan
Safawi, Kesultanan Turki Seljuk,
Kesultanan Mughal,
Kesultanan Samudera
Pasai dan Kesultanan Malaka,
yang telah menjadi kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang kuat dan
terkenal di dunia. Meskipun memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan
tersebut secara nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian
dari kekhalifahan Islam.
9
Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke
tangan penjajah Eropa. Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara nominal dianggap
sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas Perang Dunia I. Kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad V. Karena
dianggap kurang tegas oleh kaum pemuda Turki yang
di pimpin oleh mustafa kemal pasha atau kemal attaturk, sistem kerajaan dirombak dan diganti menjadi
republik.
N. DEMOGRAFI
Saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 milyar umat Muslim yang
tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup di
negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia
Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh. Populasi Muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia. Populasi Muslim juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat Cina, Amerika Serikat, Eropa, Asia
Tengah, dan Rusia.
Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara
pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran
ini menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong
cepat di dunia. Beberapa pendapat menghubungkan pertumbuhan ini dengan
tingginya angka kelahiran di banyak negara Islam (enam dari sepuluh negara di
dunia dengan angka kelahiran tertinggi di dunia adalah negara dengan mayoritas
Muslim. Namun belum lama ini, sebuah studi demografi telah menyatakan bahwa
angka kelahiran negara Muslim menurun hingga ke tingkat negara Barat.
O. TEMPAT
IBADAH
Rumah ibadat umat Muslim disebut masjid atau mesjid. Ibadah yang biasa dilakukan di Masjid antara lain salat berjama'ah, ceramah agama, perayaan hari besar, diskusi agama, belajar mengaji (membaca Al-Qur'an) dan lain sebagainya.
10
BAB III
PENUTUP
Alhamdulillah
atas nikmat yang diberikan Allah SWT sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Inspirasi berasal dari beliau Nabi Muhammad SAW . selanjutnya kritik dan
saran sangat saya harapkan untuk menjadikan makalah ini menuju kesempurnaan.
Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih banyak sekali kekurangan, karena keterbatasan
saya, walaupun begitu, saya sangat berharap makalah ini bias bermanfaat bagi
saya pada umumnya dan pembaca pada khususnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
- Accad, Martin (2003). "The Gospels in the Muslim Discourse of the Ninth to the Fourteenth Centuries: An Exegetical Inventorial Table (Part I)". Islam and Christian-Muslim Relations 14 (1). ISSN 0959-6410.
- Adil, Hajjah Amina (2002). Muhammad: The Messenger of Islam. Islamic Supreme Council of America. ISBN 978-1-930409-11-8.
- Ahmed, Akbar (1999). Islam Today: A Short Introduction to the Muslim World (edisi ke-2.00). I. B. Tauris. ISBN 978-1-86064-257-9.
- Brockopp, Jonathan E. (2003). Islamic Ethics of Life: abortion, war and euthanasia. University of South Carolina press. ISBN 1-57003-471-0.
- Cohen-Mor, Dalya (2001). A Matter of Fate: The Concept of Fate in the Arab World as Reflected in Modern Arabic Literature. Oxford University Press. ISBN 0-19-513398-6.
- Curtis, Patricia A. (2005). A Guide to Food Laws and Regulations. Blackwell Publishing Professional. ISBN 978-0-8138-1946-4.
12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar